Phone : 0812-9722-9326 |Email : hendric1528@gmail.com

Selasa, 03 April 2018

Mengenal kompressor dan komponen jaringan freon pada kulkas

Written by S.Parulian on 04/04/2018 · Leave a Comment
Kompresor yang dipakai pada mesin pendingin seperti kulkas, showcase, freezer adalah kompresor jenis reciprocating, adapun karena pemasangannya didalam casing yang tertutup maka kompresor ini juga disebut hermetic compressor, hermetic artinya terbungkus dengan seal.
Bagian-bagian pada compressor kulkas serta komponen penunjang nya diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
[the_ad id=”2498?]
compressor kulkas


Mari kita simak bagian bagian bertanda alpahabet pada gambar diatas:

1. Thermostat (A), Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan setting suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.

2. Terminal (B), bagian ini adalah bagian yang menghubungkan arus listrik dari sumber listrik ke motor kompressor, terminal ini posisinya di las ke bodi casing, pada umumnya semua kulkas memiliki 3 buah pin pada terminal ini, masing –masing pin memiliki fungsi tersendiri jadi pada saat penyambungan dengan kabel power tidak boleh tertukar, jika tertukar bisa mengakibatkan kerusakan pada gulungan atau menyebabkan putaran motor jadi terbalik. Lebih detail penjelasan tentang pin power ini simak dalam artikel “cara mengatasi gangguan pada kompressor kulkas”

3. Komponen hermetic (C), didalam casing terdapat  komponen hermetic yang terdiri dari material mekanik yaitu silinder, piston, rod koneksi, discharge valve dan suction valve. Serta material listrik yaitu stator dan rotor, stator pada kompresor kulkas dibangun oleh 2 macam lilitan yaitu lilitan Start dan lilitan Run, kabel yang membangun lilitan start ukurannya lebih kecil dibanding dengan kabel yang membangun lilitan Run.

4. Suction line( D), ciri-cirinya memiliki ukuran tubing lebih besar dari tubing bagian discharge,  terletak pada sisi tekanan rendah (low pressure) dan jika kompresor dibalik maka dari  tubing suction ini  oli bisa keluar.

5. Discharge line (E),  ciri-cirinya ukuran tubing lebih kecil daripada tubing pada suction line letaknya pada sisi tekanan tinggi (high pressure line) tersambung ke bagian condenser, oli tidak akan keluar pada saat compressor posisinya dibalik.

6. Filter-Drier, (F), adalah perangkat yang berfungsi sebagai penyaring segala kotoran agar tidak lolos ke expansion valve serta berfungsi juga sebagai pengering yang dapat mencegah lolosnya freon yang lembab ke dalam compressor, freon yang lembab dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor, adapun sistim pengeringan terjadi karena didalam dryer terdapat material penyerap kelembaban seperti, silica alumina atau silikat synthetic.

7. Pipa kapiler (G), pipa dengan diameter kecil ini berfungsi sebagai pengatur aliran freon ke condenser, keluar dari alat ini tekanan Freon akan menurun drastis sehingga menyebabkan penurunan temperature yang drastis pula, pipa kapiler  bisa dikatakan bekerja sebagaimana halnya expansion valve hanya saja flow yang mengalir melalui pipa kapiler konstan.

8. Proses line (H), letaknya pada sisi tekanan rendah gunanya sebagai saluran pengisian freon, proses line ini juga dapat digunakan sebagai saluran suction.

9. Casing atau Dome (J), bagian ini adalah bagian yang membungkus komponen kompressor seperti silinder, rotor, stator, piston, dan valve. Biasanya bila hendak memperbaiki compressor casing ini harus dibelah. Pembelahan dianjurkan menggunakan mesin gerinda dan tidak boleh memakai api las, karena api yang terkalu panas dapat menyebabkan kerusakan pada gulungan stator.